Kenapa Perut Kita Menjadi Buncit? Inilah Faktor Penyebab Masalah Perut Buncit yang Membuat Penampilan Menjadi Tidak Enak Dilihat

Ketahui Faktor-Faktor Penyebab Perut Buncit

Siapa yang percaya diri dengan penampilannya dengan kondisi perut yang buncit? Tentunya, sebagian orang akan menjawab tidak. Selain berpengaruh pada penampilan, kondisi perut yang terlihat buncit juga berbahaya bagi kesehatan secara umum.

Penyebab terjadinya perut buncit ialah karena terjadi penumpukan lemak di bagian perut, yaitu lemak subkutan dan lemak viseral. Lemak subkutan ialah lemak yang berada di bawah kulit, bisa dicubit dan terlihat jelas.

Sedangkan, lemak viseral berada di sekitar organ dalam tubuh, sehingga tidak terlihat jelas. Lemak viseral inilah yang sering dikaitkan dengan kondisi perut yang buncit atau obesitas. Kumpulan lemak di dalam tubuh tersebut akan mengeluarkan sitokin (senyawa peradangan) dan hormon yang dapat mengganggu metabolisme tubuh.

Senyawa-senyawa tersebut dapat menyebabkan peradangan dalam tubuh yang bisa meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke serta tekanan darah tinggi. Para peneliti juga menyebut bahwa senyawa sitokin dapat menyebabkan kanker tertentu seperti kanker usus besar, kanker kerongkongan dan kanker pankreas.

Faktor Penyebab Perut Buncit dan Keras

Berikut adalah beberapa penyebab seseorang memiliki perut buncit dan terlihat keras sehingga membuatnya kehilangan kepercayaan diri.

Terdapat Penumpukan Lemak Keras

Penumpukan lemak keras menjadi salah satu faktor penyebab perut terlihat buncit dan keras. Ketika lemak sudah menumpuk di perut, maka lemak akan mendorong dinding perut ke luar yang memberikan kesan perut terlihat buncit dan keras.

Faktor Keturunan

Yang kedua ialah terjadi karena faktor keturunan atau genetik. Jadi, perut yang buncit dan keras tidak hanya terjadi karena makanan yang kita konsumsi secara berlebih.

Tidak Diet

Perut buncit dan keras dapat terjadi karena berat badan yang berlebih. Seseorang yang tidak dapat mengontrol porsi makan dan menerapkan diet sehat, perutnya akan selalu terlihat buncit.

Tidak ada salahnya untuk mengonsumsi makanan yang kita inginkan. Namun, kita juga harus mengimbanginya dengan olahraga yang cukup agar perut jadi tidak terlihat buncit.

Perut Buncit Setelah Makan

Kebiasaan sering menyantap makanan dalam porsi yang banyak kadang dapat memicu perut begah setelah makan. Hal ini terjadi akibat adanya penumpukan udara atau gas di saluran pencernaan (gastrointetinal).

Perut buncit setelah makan sebenarnya merupakan suatu kondisi yang wajar dan normal terjadi. Saat mencerna makanan yang masuk, tubuh kita akan menghasilkan gas. Ketika makan dan minum, pun kemungkinan kita juga menelan udara yang kemudian masuk ke saluran pencernaan dan memicu perut begah.

Perut kembung ini juga dapat menjadi gejala dari berbagai macam kondisi kesehatan, mulai dari intoleransi makanan hingga sindrom iritasi usus besar. Biasanya, dengan kita bersendawa akan membantu meredakan penumpukan gas dan udara yang ada di saluran pencernaan.

Baca Juga : Bagaimana cara merawat mata kita agar terhindar dari rabun dalam pandangan penglihatan?

Kebiasaan yang Memicu Perut Jadi Buncit

Kurang tidur 

Perut buncit kenapa bisa terjadi? Salah satu penyebabnya adalah kurangnya waktu tidur atau istirahat. Beberapa riset mengatakan, bahwa orang-orang yang jam tidurnya kurang cenderung berat badannya lebih mudah meningkat dan kesulitas mengontrol berat badan di rentang yang ideal.

Mengonsumsi makanan berkalori tinggi

Salah satu kebiasaan yang mungkin tidak kita sadari dapat memicu perut buncit adalah sering mengonsumsi makanan tinggi kalori, gula, dan lemak. Beberapa jenis makanan tersebut antara lain makanan siap saja, daging olahan, gorengan, dan sebagainya.

Jika kita tidak mengimbanginya dengan berolahraga yang cukup, kalori berlebih dari makanan tersebut akan menumpuk dan menjadi jaringan lemak, yang perlahan dapat membuat perut membuncit dan menjadi pemicu dari obesitas.

Sering makan terlalu malam

Kebiasaan lain yang dapat meningkatkan risiko perut menjadi buncit adalah sering makan di waktu yang sudah larut alias makan terlalu malam. Kebiasaan makan terlalu malam ini dapat mengganggu jam biologis yang mengatur siklus tidur tubuh manusia serta mempengaruhi metabolisme dalam tubuh.

Share :